Pamekasan Jadi Sarang Rokok Ilegal! Haji FAT Diduga Aktor Utama di Balik Peredaran Dalill Tanpa Cukai
- account_circle Him
- calendar_month Ming, 26 Okt 2025
- visibility 22

PMK— Publik kembali digegerkan oleh maraknya peredaran rokok ilegal asal Kabupaten Pamekasan yang kian terang-terangan menantang hukum. Kali ini, merek Dalill yang disebut-sebut milik Haji FAT, kembali menjadi sorotan tajam.
Dari hasil penelusuran lapangan, produk rokok bermerek Dalill Filter beredar luas di pasaran, baik di toko kelontong pelosok desa maupun di kios perkotaan seluruh Madura bahkan se-indonesia. Ironisnya, sebagian produk beredar tanpa pita cukai, seolah mendapat restu tak tertulis dari pihak yang seharusnya menindak.
“Rokok Dalill itu milik Haji FAT. Pabriknya di Larangan Luar, Pamekasan. Semua orang sini tahu, tapi entah kenapa tidak ada tindakan,” ungkap salah seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Haji F, beralamat di Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Pamekasan, dan ditengarai pemilik Pabrik Rokok GH (inisial-red) yang memproduksi rokok merk “DALILL”.
Lebih miris, Pabrik Rokok (PR) milik Haji FAT disebut beroperasi ganda, sebagian memproduksi rokok legal dengan cukai, sebagian lagi tanpa cukai alias ilegal.
Praktik licik ini diduga sudah berlangsung lama dengan memanfaatkan celah pengawasan Bea Cukai Madura.
“Yang bikin geram, rokok ilegal itu diproduksi di depan mata aparat. Tapi tidak ada langkah tegas. Apakah karena pemiliknya orang berpengaruh?” ujar aktivis Pamekasan, Edi Sutrisno .
Nama Novian Dermawan, Kepala Bea Cukai Madura, kembali disorot publik. Ia dinilai tidak mampu mengendalikan wilayah hukumnya yang kini menjadi “surga rokok ilegal”.
“Kalau Bea Cukai hanya jadi penonton, untuk apa lembaga itu ada? Negara dirugikan miliaran, rakyat cuma bisa melihat,” lanjutnya.
Desakan kini mengalir deras kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa agar turun tangan langsung. Masyarakat menilai, tanpa langkah tegas dari pusat, mafia rokok ilegal di Madura akan terus tumbuh subur dan mencoreng wajah penegakan hukum.
“Kalau pemerintah berani, buktikan! Tangkap pemilik Dalill dan semua jaringan distribusinya,” tegas Junaidi, salah satu tokoh masyarakat Larangan.
Kasus Dalill milik Haji FAT menambah panjang daftar skandal rokok ilegal di Madura. Kini publik menunggu: apakah negara berani melawan para mafia yang bersembunyi di balik legalitas semu, atau justru memilih bungkam di bawah bayang kekuasaan pengusaha nakal?
- Penulis: Him

 
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
        