Warung Sembako Depan Rutan Sumenep Dibongkar Usai Viral, Publik Sorot Bobroknya Integritas Birokrasi
- account_circle redaksi
- calendar_month Kam, 14 Agu 2025
- visibility 32

SUMENEP — Sebuah bangunan semi permanen yang difungsikan sebagai toko kelontong di depan Rutan Kelas IIB Sumenep akhirnya dibongkar setelah menjadi sorotan publik dan viral di media sosial. Kini, yang tersisa hanyalah kerangka bangunan yang berdiri di atas saluran irigasi di pelataran depan rumah tahanan tersebut.
Keberadaan warung itu sebelumnya menuai kritik keras lantaran berada di atas tanah negara, memanfaatkan fasilitas publik, dan beroperasi tanpa kejelasan dasar hukum. Ironisnya, bangunan itu berdiri di halaman institusi yang seharusnya menjadi simbol ketertiban hukum.
“Ini penghinaan terbuka terhadap hukum dan akal sehat publik. Rutan itu bukan pasar. Kenapa dijadikan tempat dagang? Walaupun pada akhirnya dibongkar lantaran sudah viral,” tegas IB, salah satu aktivis Sumenep, Jumat (24/7/2025).
Lebih memprihatinkan, bangunan tersebut berdiri tepat di atas saluran air dan memanfaatkan tanah milik negara untuk kepentingan bisnis pribadi, tanpa memberikan manfaat langsung bagi pelayanan publik. Warga yang melintas pun mengaku heran.
“Bagaimana mungkin tempat yang seharusnya menjadi simbol penegakan hukum justru memberi contoh buruk dalam pengelolaan fasilitas negara? Ini cermin dari lumpuhnya pengawasan dan absennya integritas birokrasi. Walaupun kini sudah dibongkar dan menyisakan kerangka, tetap saja kesannya tidak baik di mata masyarakat, karena dilakukan setelah viral,” ujar Solihin, warga Sumenep.
Pertanyaan publik pun mengarah pada ke mana hasil usaha toko itu dialirkan.
“Selama bertahun tahun itu Hasilnya untuk siapa dan digunakan untuk apa? Ini sangat memalukan,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Rutan Sumenep belum memberikan keterangan resmi. Namun, pembongkaran yang dilakukan pasca-viral diyakini sebagai bentuk respons terhadap tekanan publik.
Kasus ini menambah daftar panjang penyimpangan kecil yang dibiarkan hingga akhirnya mencoreng wibawa negara. Di mata publik, penjara di Sumenep kini bukan sekadar tempat menahan narapidana, tetapi pernah menjadi simbol pasar gelap moral aparat negara.
- Penulis: redaksi

 
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
        